Pada hari Jumat, 2 September 2022 telah diselenggarakan Kolaborasi Internasional Pengabdian Kepada Masyarakat antara Fakultas Bahasa Asing (FBA) Unmas Denpasar dengan Fukuyama University. Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bentuk kolaborasi dan realisasi kerjasama antara FBA Unmas dan Fukuyama University. Kolaborasi Internasional Pengabdian Kepada Masyarakat ini dibuka oleh Dekan Fakultas Bahasa Asing (FBA) Unmas Denpasar I Komang Sulatra, S.S., M.Hum. di wantilan Pura Dalem Senganan. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pejabat struktural FBA Unmas Denpasar, Mahasiswa FBA Unmas yang terdiri dari mahasiswa yang tergabung dalam UKM Clean Up Bali, mahasiswa semester I FBA Unmas Denpasar, dan Mahasiswa Fukuyama University.
Kolaborasi Internasional Pengabdian Kepada Masyarakat antara Fakultas Bahasa Asing (FBA) Unmas Denpasar dan Fukuyama University ini merupakan salah satu kegiatan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan alam untuk habitat makhluk hidup. Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah kumpulan pohon dan semak yang tumbuh pada air payau, rawa, atau tepi sungai. Hutan mangrove menjadi salah satu tempat yang dapat mencegah erosi pantai. Erosi pantai akan terus menggerus permukaan daratan sehingga mengancam lingkungan hidup manusia. Bahkan kondisi serius dapat menjadi bencana alam yang besar seperti tsunami. Hutan mangrove menjadi salah satu sarana yang sangat penting untuk menyelamatkan garis pantai dari perairan laut. Kawasan hutan bakau adalah salah satu tempat yang paling nyaman bagi beberapa jenis makhluk hidup dan organisme. Dalam kegiatan ini, mahasiswa FBA Unmas Denpasar dan mahasiswa Fukuyama University menanam kurang lebih 500 bibit pohon bakau di kawasan Suwung, Denpasar Selatan.
Saat berjalan menuju lokasi penanaman bakau, peserta pengabdian menelusuri jalan setapak sembari memungut sampah disepanjang perjalanan. Kegiatan ini merupakan salah satu gerakan moral untuk memberikan penyadaran kepada peserta pengabdian akan pentingnya kebersihan bagi keberlangsungan makhluk hidup. Kegiatan pengabdian penanaman pohon bakau pada hari ini dapat memupuk kesadaran mahasiswa tentang keberadaan tanaman dan hutan bakau bagi keseimbangan lingkungan hidup. Ketua nelayan I Ketut Darsana sebagai pemandu kegiatan ini menerangkan bahwa banyak manfaat dari pohon bakau yang ditanam ini. Selain sebagai pencegah erosi, tanaman bakau juga bermanfaat sebagai penghasil obat-obatan. Kulit pohon bakau, daun, buah, akar, bibit dan batang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti penyembuhan luka, diare, sakit perut, diabetes, peradangan, infeksi kulit, dll.