Pada hari ini Selasa, 28 Juni 2022, telah dilaksanakan Penutupan Program PRESISI KEMENDIBUD 2022 di Fakultas Bahasa Asing (FBA) Unmas Denpasar. Fakultas Bahasa Asing (FBA) Universitas Mahasaraswati Denpasar telah mengirimkan dosen terbaiknya sebagai Fasilitator dalam Program Presisi (Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui Kreasi Seni) Kemendikbud 2022. Tiga dosen tergabung menjadi Fasilitator dalam program Nasional Kemendikbud ini yakni: I Made Perdana Skolastika, S.S., M.Pd., (Dosen Prodi Sastra Inggris, FBA Unmas), I Gusti Ayu Vina Widiadnya Putri, S.S., M.Hum., (Dosen Prodi Sastra Inggris, FBA Unmas) dan Ni Luh Gede Meilantari, S.S., M.Hum. (Dosen Prodi Sastra Jepang, FBA Unmas). Selain melibatkan dosen, program ini juga melibatkan mahasiswa Prodi Sastra Inggris FBA Unmas yakni Dewa Sang Made Widiantara dan alumni Prodi Sastra Inggris FBA Unmas, Ni Putu Ayu Suartini, S.S. Pada kegiatan tahun ini. Fakultas Bahasa Asing (FBA) Unmas Denpasar berkesempatan menjadi host dan memfasilitasi kegiatan ini secara luring yang bertempat di ruang perkuliahan lantai 4 FBA Unmas. Kegiatan ini telah berlangsung dengan sangat baik berkat dukungan penuh yang telah diberikan oleh Pengelola dan staff FBA Unmas Denpasar.
Program Presisi (Penguatan Karakter Siswa Mandiri melalui Kreasi Seni) Kemendikbud 2022 ini diawali dengan pelaksanaan TOT Training of Trainer Guru. Terdapat lima sekolah yang terlibat dalam Program Presisi tahun ini yakni 3 sekolah perluasan dan 2 sekolah pendalaman. Sekolah Presisi Pendalaman yang berkesempatan tergabung kembali dalam Presisi tahun ini adalah SMK Negeri 5 Denpasar dan SMP N 1 Abiansemal yang sudah menerapkan Presisi sejak tahun 2021 lalu. Selain itu, terdapat 3 sekolah perluasan yakni: SMA Negeri 2 Mengwi, SMP N 10 Denpasar dan SMA Negeri 1 Penebel. TOT ini diselenggarakan selama delapan hari yang dimulai pada tanggal 20 – 28 Juni 2022. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh peserta pelatihan yang terdiri dari 36 peserta pelatihan dari lima sekolah yang terdaftar. Materi dalam TOT dibagi menjadi 7 modul tentang pemahaman Paradigma Pembelajaran Kontekstual hingga alur berproyek. Fasilitator membuka kegiatan ini dengan memberikan pemahaman bersama tentang makna pendidikan yang sesungguhnya. Hal yang ditekankan dalam Modul ini, seperti yang dikutip dalam pandangan Ki Hajar Dewantara dan N. Driyarkara bahwa pendidikan merupakan tuntunan segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai kebahagiaan.
Modul
ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran guru dan mengembalikan kodrat
siswa sebagai “Subjek” dalam proses belajar, bukan hanya “Objek” pembelajaran. Para
guru peserta TOT juga diajak berefleksi yang dilanjutkan dengan berbagi pandangan
bagaimana transformasi peran guru dari masa lalu, saat ini, dan di masa depan. Tidak
hanya itu, pembahasan Modul menjadi lebih menarik saat para guru mendapat
kesempatan untuk menuangkan gagasannya mengenai keterampilan berkomunikasi yang
memberdayakan, sehingga guru bisa menggali potensi siswa dalam pembelajaran
kontekstual. Sesi berikutnya yaitu menyampaikan ide karya berdasarkan hasil refleksi
dan observasi di lingkungan terdekat. Di luar dugaan, hasil ide yang tertuang
sangat beragam dan berasal dari berbagai latar belakang. Hari terakhir
sekaligus puncak TOT membahas evaluasi dan assessment yang menjadi salah
satu indikator penting dalam pembelajaran di sekolah. Hasil dari TOT ini akan
dilanjutkan dengan penerapan kegiatan Presisi di masing – masing sekolah.
Kedepannya, dosen Fakultas Bahasa Asing (FBA) Unmas Denasar serta mahasiswa
yang terlibat menjadi fasilitator akan berkolaborasi dengan pihak sekolah dan
melakukan pendampingan secara intensif dalam rangka mendukung, menyelaraskan,
dan mensukseskan pelaksanaan program Presisi sebagai rangkaian Kurikulum
Merdeka Belajar.